Hasil sigi teranyar lembaga survei Alvara Research Center mencatat elektabilitas Joko
Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin masih unggul atas lawannya Prabowo
Subianto - Sandiaga Uno. Dalam survei itu tingkat keterpilihan Jokowi -
Ma'ruf 54,3 persen, sedangkan Prabowo - Sandiaga 35,1 persen.
CEO
dan Founder Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengatakan tren
elektabilitas kedua pasangan itu tidak mengalami perubahan yang
signifikan dari waktu ke waktu. Ia mengatakan tingkat keterpilihan
keduanya naik tipis seiring dengan jumlah undecided voters yang menurun menjadi 10,6 persen.
"Survei-survei
sebelumnya selisih elektabilitas kedua paslon cenderung tak berubah.
Saat ini pemilih sudah makin mengkristal menentukan pilihan, ini juga
terlihat dari tingginya pemilih yang tak berubah pilihan," kata
Hasanuddin di hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat 11 Januari 2019.
Survei digelar pada 11-24 Desember 2018 dengan melibatkan 1.200
responden yang memiliki hak pilih di seluruh provinsi di Indonesia.
Metode yang digunakan ialah multistage random samplingdengan wawancara responden. Rentang margin of error sebesar 2,88 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebelumnya
dalam survei internalnya kubu Prabowo mengklaim elektabilitas calon
presiden dari Partai Gerindra itu hanya terpaut empat persen. Juru
bicara BPN, Dahnil Anzar, merujuk pada hasil Survei internal Koalisi
Indonesia Adil Makmur, mengatakan hal ini dimungkinkan karena saat ini
terjadi gelombang massa pendukung ganti presiden.
Dahnil mengklaim, tingkat keterpilihan Prabowo naik 15 persen akibat adanya gelombang ini. "Sehingga saat ini total elektabilitas Prabowo - Sandiaga secara nasional hampir mencapai angka 45 persen," kata Dahnil pada 20 Desember 2018 lalu.
Saturday, 12 January 2019
Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi - Prabowo Naik Tipis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment