Diet Mediterania yang populer beberapa waktu terakhir, dinobatkan menjadi diet terbaik untuk 2019 dari US News dan World Report. Dua lembaga ini mengevaluasi 41 jenis diet yang populer dan memilih jenis diet terbaik.
Diet terbaik ini dipilih melalui serangkaian penilaian dari panel yang terdiri dari ahli penyakit jantung dan diabetes, nutrisi, diet, makanan dan obesitas. Mereka juga menganalisis penelitian tentang diet dari jurnal medis, laporan pemerintah dan beberapa sumber lainnya. Para ahli lalu memberi peringkat untuk beragam jenis diet dalam tujuh kategori.
Diet Mediterania berhasil menduduki peringkat teratas yang baik untuk kesehatan dan kebugaran. Diet ini juga menempati posisi terbaik untuk beberapa sub-kategori seperti diet terbaik untuk makanan sehat, diet nabati terbaik, diet terbaik untuk diabetes, dan diet yang paling mudah dijalani.
Penelitian menunjukkan diet Mediterania dapat mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, depresi, dan kanker payudara. Diet yang terinspirasi dari pola hidup orang di kawasan Mediterania ini juga dikaitkan dengan tulang yang lebih kuat, jantung yang sehat, umur yang panjang, dan penurunan berat badan.
Diet ini menyajikan makanan nabati yang sederhana. Sebagian besar makanan terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan menggunakan minyak zaitun murni atau dikenal dengan extra virgin. Diet ini sangat jarang mengonsumsi gula dan tepung, serta lemak.
Alih-alih mengonsumsi daging, sumber protein dari diet Mediterania berasal dari ikan, telur, susu, dan unggas.
"Diet ini lebih dari diet, ini merupakan gaya hidup," kata ahli diet Mediterania Rahaf Al Bochi.
Diet Mediterania berhasil menyalip diet DASH yang menempati posisi diet terbaik pada 2018. Diet DASH merupakan diet dengan pendekatan untuk menghentikan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tahun ini, diet DASH ada di tempat kedua, di bawah diet Mediterania. Posisi ketiga diet terbaik diisi oleh diet flexitarian, diet nabati yang jarang sekali mengonsumsi daging.
Tiga diet ini memiliki kesamaan yang fokus pada makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
"Makanan nabati yang diproses secara minimal ini sangat mempengaruhi kesehatan. Makanan ini bisa mengurangi peradangan, stres oksidatif, menyeimbangkan bakteri usus," kata dokter ahli gizi Sharon Bergquist.
No comments:
Post a Comment