"Ini kan patut dipertanyakan, kenapa teroris bisa cepat ditangkap, sedangkan pelaku penyiraman Novel sudah lebih setahun belum terungkap," ujar Direktur Relawan kubu Prabowo, Ferry Mursyidan Baldan, saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu 12 Januari 2019.
Padahal, kata Fery, dari segi tindakan kriminal teroris lebih sulit untuk diungkap dibanding mencari pelaku penyiraman terhadap Novel." Ini kenapa, ada apa? atau karena ada apa-apa," ujarnya.
Fery pun mengkritik tindakan Polri yang telah membentuk tim gabungan dalam menindaklanjuti perkara penyiraman air keras Novel Baswedan. Menurut dia, momentumnya tidak tepat karena berdekatan dengan debat pertama calon presiden yang bakal digelar 17 Januari mendatang. Debat tersebut salah satunya bertemakan soal HAM.
Sebelumnya, Mabes Polri telah membentuk tim gabungan dalam menindaklanjuti perkara penyiraman air keras Novel Baswedan. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal, tim tersebut merupakan hasil dari rekomendasi Komisi Nasional HAM dalam kasus Novel.
Iqbal menyebutkan, surat tugas tersebut sudah ditandatangani oleh Kapolri pada 8 Januari, sesuai dengan rekomendasi Komnas HAM sebelum 30 hari setelah rekomendasi tersebut diserahkan.
Iqbal menambahkan tim gabungan tersebut terdiri dari perwakilan KPK, Mabes Polri serta tokoh masyarakat dan pakar yang dibutuhkan. Dia pun belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait tim tersebut. "Jadi itu yang bisa saya jawab," ujarnya
No comments:
Post a Comment