BPH Migas Akui Kelabakan Penuhi Kebutuhan Masyarakat Akibat Bencana - Jenjang Media

Indonesia

Wednesday, 9 January 2019

BPH Migas Akui Kelabakan Penuhi Kebutuhan Masyarakat Akibat Bencana

Petugas mengisi bahan bakar minyak ke dalam truk pengangkut di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018. Pertamina mengerahkan pesawat Air Tractor dari Tarakan untuk mengangkut 4.000 liter BBM ke Palu guna menyokong bantuan operasional pemulihan pascabencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
  Anggota Komite BPH Migas, Hendry Ahmad mengatakan Posko Nasional Energi dan Sumber Daya Mineral kelabakan memenuhi kebutuhan BBM, LPG, dan listrik untuk masyarakat karena terjadi musibah gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. Hal itu, dia sampaikan saat menyampaikan kinerja Posko Nasional ESDM menghadapi Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Dia mengatakan posko tersebut memonitor kelancaran dan pendistribusian BBM, LPG, kelistrikan, dan geologi. "Tahun ini kami agak banyak sedikit terjadi dinamika, karena adanya musibah gempa dan tsunami. Jadi ini juga kemarin kita cukup kelabakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk BBM, LPG, dan listrik," kata Hendry di kantornya, Jakarta, Selasa, 8 Januari 2019.
Dia mengatakan secara umum pendistribusian BBM dan LPG lancar ada. Namun dia juga mengakui, bahwa pendistribusian ada yang terlambat, khususnya BBM jenis premium. "Kalau ada masalah, tidak langka, tapi ada keterlambatan pengiriman khususnya premium," kata Hendry.
Posko Nasional ESDM Hari Raya Natal 2018 dan Tahun 2019 ini berlangsung selama 22 hari, yaitu sejak tanggal 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.
Lebih lanjut Hendry mengatakan selama posko persediaan atau Coverage Day BBM, yaitu jenis Premium 21 hari, Pertalite 22 hari, Pertamax/Akra 92 selama 26 hari, Pertamax Turbo 77 hari, Solar/Akrasol 24 hari, Dexlite 27 hari, Pertamina DEX 29 hari, Avtur, 30 hari, Kerosene atau minyak tanah 79 hari.
"Melihat angka itu ketahanan stok kami cukup bagus di atas rata-rata 21 hari yang jadi patokan pemerintah. Yang 21 hari hanya premium," kata dia.
Menurut Hendry, LPG selama posko terjamin ketersediannya. Memang, kata dia, terjadi penurunan penyaluran LPG rumah tangga dari data penjualan normal. Namun, penyaluran tidak mengurangi kebutuhan masyarakat.
"Artinya masyarakat terpenuhi kebutuhannya, tapi realisasi penyalurannya lebih rendah dari target yang kami buat, yaitu sebesar 3,2 persen. Stok banyak tapi penyaluran 3,2 persen, yang disalurkan di


bawah itu," ujar Hendry.

No comments:

Post a Comment

Saran dan Kritik

Name

Email *

Message *